A. PENDAHULUAN
Dalam masa modernisasi saat ini masih banyak manusia yang belum benar-benar memahami arti tauhid. Duduknya kami disini sedikit akan membahas tentang apa itu tauhid.
B. RUMUSAN MASALAH
- KETAUHIDAN
- TUJUAN TAUHID
C. PEMBAHASAN
1. Tauhid
Tauhid adalah meyakini bahwa Allah itu esa, Dialah satu-satunya Tuhan yang wajib di sembah dan di puja. Dia tempat bergantung, dan segala sesuatu pasti membutuhkanNya. Maka dari itu, seorang mukmin (beriman) tidak akan menyerahkan urusannya kepada siapapun, kecuali hanya pada Allah.
Ajaran tauhid meyakini bahwa Allah itu esa, dan tidak ada sekutu bagiNya. Dia tidak menyerupai sesuatu, dan tak satupun yang menyerupainya. Dia maha berdiri sendiri dan tidak membutuhkan kepada yang lainnya. Dia maha dari segala-segalaNya, dan tak satupun seperti Dia. Dia maha awaql tanpa ada permulaan. Dia maha kekal dan tidak berubah. Dia yang Qoyyum dan tidak pernah kekurangan sesuatu apapun. Dia tidak di batasi atau di pengaruhi oleh ruang dan waktu ataupun oleh perubahan-perubahan. Dia maha awal dan maha akhir. Dia yang maha nyata dan Ghaib.
!$yJ¯RÎ) ãNä3ßg»s9Î) ª!$# “Ï%©!$# Iw tm»s9Î) žwÎ) uqèd 4 yìÅ™ur ¨@à2 >äóÓx« $VJù=Ïã ÇÒÑÈ
“Sesungguhnya Tuhanmu hanyalah Allah, yang tiada Tuhan selain Dia.” (Q.S Thoha 98)
Allah Maha suci. Dia bukanlah benda atau pun bentuk tertentu. Dia tidak bebilang atau pun bagian dari sesuatu. Dia tidak menyerupai suatu dzat dan tidak ada dzatyang mnenyerupaiNya. Di alam semesta ini tidak ada yang semisal denganNya. Dia tidak menyerupai bentuk apapun, dan tidak satu bentuk pun menyerupaiNya. Dan tidak menyerupai sesuatu bentuk kehidupan dan tak satu kehidupan pun yang serupa denganNya. Dia tidak memiliki lawan, kawan, pasangan, dan kesamaan bentuk. Dia tidak di batasi oleh bilangan, tempat, ruang, waktu, arah dan dimensi-dimensi lainNya. Bahkan bumi dan langit pun tidak dapat membatasiNya. Dia diatas segala ciptaannya, langit bumi dan seluruh jagad raya. Ruang dan waktu tidak dapat menghalangiNya. Dia ada sebelum ruang dan waktu itu terwujud. Dia maha nyata dengan sifat-sifat dan asma-asma-Nya. Dia tidak akan binasa karena kematian, kerusakan, ataupun kekurangan. Dia tetap Maha kekal dan tidak dapat di ganggu oleh suatu bencana atau fenomena-fenomena apapun. Dia Maha sempurna dengan sifat-sifat dan asma-asmaNya. Dia maha hidup, Maha nyata, Maha kuasa, dan Maha perkasa. Rasa lelah, penat, ngantuk, tidur, binasa dan mati tidak terdapat padaNya. Dia Maha kekal dan pencipta segalanya. Seluruh ciptaanNya berbeda dalam kekuasaan dan peraturanNya.
IlmuNya mencakup seluruh jagad raya ini dan tidak ada sesuatu pun di alam semesta ini yang bisa lepas dari pengawasanNya :
ª!$# Iw tm»s9Î) žwÎ) uqèd ÓyÕø9$# ãPq•‹s)ø9$# 4 Ÿw ¼çnä‹è{ù's? ×puZÅ™ Ÿwur ×PöqtR 4 ¼çm©9 $tB ’Îû ÏNºuq»yJ¡¡9$# $tBur ’Îû ÇÚö‘F{$# 3 `tB #sŒ “Ï%©!$# ßìxÿô±o„ ÿ¼çny‰YÏã žwÎ) ¾ÏmÏRøŒÎ*Î/ 4 ãNn=÷ètƒ $tB šú÷üt/ óOÎgƒÏ‰÷ƒr& $tBur öNßgxÿù=yz ( Ÿwur tbqäÜŠÅsム&äóÓy´Î/ ô`ÏiB ÿ¾ÏmÏJù=Ïã žwÎ) $yJÎ/ uä!$x© 4 yìÅ™ur çm•‹Å™öä. ÏNºuq»yJ¡¡9$# uÚö‘F{$#ur ( Ÿwur ¼çnߊqä«tƒ $uKßgÝàøÿÏm 4 uqèdur ’Í?yèø9$# ÞOŠÏàyèø9$# ÇËÎÎÈ
“Allah mengetahui apa yang ada di depan mereka dan apa yang di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang di kehendakiNya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya. Allah Maha tinggi dan Maha besar.” (Q.S Al-Baqoroh 255).
Dia telah menciptakan seluruh makhlukNya, dan berkuasa untuk menentukan dan menunjuk waktu kematian mereka. Selain Dia, tidak ada yang menguasai segala susuatu yang ada di alam ini dan tidak ada yang mampu menghitungnya. Sebagai contoh, ada sekitar dua setengah juta macam serangga yang baru ditemukan, dua puluh lima ribu spesies bunga ros, miliyaran bintang gemintang di langit hanya seperti butiran pasir di gurun. Ilmu eksakta telah merumuskan penghitungan terhadap makhlukNya, namun ia mengalami kegagalan. Intelektual manusia sangatlah terbatas, mereka tidak mempunyai daya yang sempurna untuk menghitung ciptaan Allah ini, baik makhluk yang bernyawa maupun benda-benda mati. Segala sesuatu yang ada di alam ini berada dalam pengawasanNya, dari yang terbesar sampai yang terkecil. Dia mengetahui semut berjalan tengah malam gelap gulita jika mengetahiui hembusan partikel-partikel yang bertebaran di udara. Dia maha tau getaran-getaran di hati, rasa was-was, keraguan, pikiran, perasaan dan ide-ide yang berada di dalam makhlukNya. ilmuNya kekal abadi dan tidak dapat di pisahkan dariNya.
$tBur ãbqä3s? ’Îû 5bù'x© $tBur (#qè=÷Gs? çm÷ZÏB `ÏB 5b#uäöè% Ÿwur tbqè=yJ÷ès? ô`ÏB @@yJtã žwÎ) $¨Zà2 ö/ä3ø‹n=tæ #·Šqåkà øŒÎ) tbqàÒ‹Ïÿè? Ïm‹Ïù 4 $tBur Ü>â“÷ètƒ `tã y7Îi/¢‘ `ÏB ÉA$s)÷WÏiB ;o§‘sŒ †Îû ÇÚö‘F{$# Ÿwur ’Îû Ïä!$yJ¡¡9$# Iwur ttóô¹r& `ÏB y7Ï9ºsŒ Iwur uŽy9ø.r& žwÎ) ’Îû 5=»tGÏ. AûüÎ7•B ÇÏÊÈ
“Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu walaupun sebesar zarah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak pula yang lebih besar dari itu, melainkan semua tercatat dalam kitab yang nyata (lauh mahfuzh)”. (Q.S Yunus 61).
Allah sangat di butuhkan oleh segala makhluknya. Dia adalah Tuhan yang Maha nyata. Adanya alam semesta ini merupakan bukti yang nyata tentang adanya Dia. Allah adalah pencipta segala yang ada di dunia dan di akhirat, tanpa membutuhkan bahan terlebih dahulu. Hanya Dia yang mampu menciptakan stiap dzat : atom, molekul, elemen, bahan kimia, dzat organik dan anargonik, sel-sel, kehidupan, kematian, peristiwa,reaksi, kekuatan, energi, hukum dan undang-undang, ruh, malaikat, dsb. Setelah Dia menciptakan makhlukNya, pada suatu saat nanti Dia pun akan memusnahkannya kembali. Dia Maha kuasa, Maha pencipta, dan Maha segala pemilik makhluk. Aneka keunggulan, kekuatan, dan sifat kesempurnaan hayalah milik Allah. Dia berkuasa berbuat apa saja yang dikehendakinya.
Dia tidak rugi apapun hanya karena makhluknya tidak beriman kepadanya, membangkang, dan tidak mematuhi perintah-perintahNya yang beriman dan beribadah kepadanya. Sebab dia adalah maha kaya yang tidak membutuhkan sesuatu.
Jika berkehendak, Ia akan mengampuni dosa-dosa besar seseorang dan Dia akan menutup pintu taubat bagi orang-orang (musrik).
Ciptaan Allah tidak dapat dipahami melalui intelegensi manusia. Ciptaannya tidak akan sama dengan buatan makhlukNya. Dia tidak dapat diukur dengan kacamata pengetahuan fisika atau kimia. Allah bukan materi, bukan elemen, bukan logam campuran bahan kimia. Dia tidak berbilang, tidak dapat diukur dan dikira-kira, dan tidak berubah-rubah.
2. Tujuan Tauhid
Ilmu tauhid adalah ilmu yang memberikan bekal-bekal pengertian tentang pedoman keyakinan hidup manusia, didalam mengarungi samudra dan gelombang hidup. Secara kodrati manusia diciptakan didunia ini, berkekuatan berbeda antara manusia satu dengan yang lain. Tidak sedikit manusia didalam mengarungi samudra hidup yang luas itu, kehilangan arah pedoman, sehingga ia menjadi sesat. Disitulah ilmu tauhid berperan untuk meberi pedoman dan arah, agar manusia selalu tetap sabar akan kewajibannya sebagai makhluk terhadap khaliknya.
Karena itu tujuan ilmu tauhid dapat dirumuskan sebagai berikut:
- Agar kita memperoleh kepuasaan batin, keselamatan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat, sebagaimana yang di cita-citakan. Kalau hanya mengandalkan kemampuan akal saja, belum dan tidak akan pernah ada yang berhasil mencapai kepuasan dan kebahagiaan.sebagai bukti ialah bahwa kekacauan dunia dimana-mana ditimbulkan oloeh mereka yang bertauhid. Banyak pemerkosaan, pembunuhan, perampokan, mati gangtung diri, mabuk-mabukan hingga menjadi gila dsb. Semua itu adlah akibat karena orang tidak membekali diri dengan iman dan tauhid. Manusia yang tidak memperhatika segi-segi moral dan spiritual atau akidah dan hanya kehidupan lahir sajaadalah manusia yang di hinggapi sikap batin yang beku (akalnya tidak berfungsi/tidak bekerja menurut semestinya). Oleh karena itu, maka manusia perlu penghidupan batinnya dengan iman dan tauhid, agar mau dan mampu mengikuti petunjuk Allah yang tidak mungkin salah, sehingga tujuan mencari kepuasan dan kebahagiaan itu benar-benar terjadi.
- Agar kita terhidar dari pengaruh akidah-akidah yang menyesatkan, yang sebenarnya hanya hasil pikiran/kebudayaan semata-mata, atau hasil perubahan yang dilakukan dilakukan tehadap ajaran seorang nabi dan rasul yang sebenarnya. Sedangkan tujuan perubahan itu semata-mata politik, sehingga dunia ini selalu terjadi perebutan pengaruh diantara penganut agama-agama yang berbeda-beda. Di satu pihak ingin menyebarluaskan serta mempetahankan kebenaran dan kejujuran dalam beragama, dilain pihak ingin mempertahankan pengaruhnya dalam masyarakat.
- Agar terhindar dari pengaruh faham-faham yang dasarnya hanya teori kebendaan (materi) semata. Seperti kapitalisme, komunisme, sosialisme, materialism, kolonialisme, dan sebagainya yang semua itu bertujuan hanya mengumpulkan dan memperebutkan harta. Sehingga dengan berpegang kepada iman yang benar dan tauhid, terhindarlah dari ajaran yang menyesatkan.
D. KESIMPULAN
Tauhid adalah meyakini bahwa Allah itu esa, Dialah satu-satunya Tuhan yang wajib di sembah dan di puja. Dia tempat bergantung, dan segala sesuatu pasti membutuhkanNya. Maka dari itu, seorang mukmin (beriman) tidak akan menyerahkan urusannya kepada siapapun, kecuali hanya pada Allah.
E. PENUTUP
Sekiranya hanya inilah yang dapat kami sampaikan, apabila ada kesalahan dalam penulisan atau pembicaraan, itu karena kekurangan dari kami pribadi. Semoga bisa bemanfaat untuk kalian semua, khususnya untuk diri kami pribadi. Wallahu a’lam.
DAFTAR PUSTAKA
- Robith & Sukandari, Asep, Tauhid ataukah trinitas, Pustaka Da’I, Jakarta 1993
- Zainudin, Ilmu tauhid lengkap, PT RINEKA CIPTA, Jakarta 1996
0 comments:
Post a Comment